Program Studi Teknologi Pangan (PSTP) Universitas Ahmad Dahlan, melaksanakan kegiatan sosialisasi strategi tembus beasiswa LPDP dalam dan luar negeri. Beasiswa LPDP merupakan beasiswa yang diberikan oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) di bawah pengawasan Kementerian Keuangan. Beasiswa LPDP menyediakan kesempatan bagi masyarakat umum yang memenuhi syarat untuk menerima beasiswa tersebut. Beasiswa yang disediakan adalah beasiswa untuk program Magister (S2) dan Program Doktor (S3). Universitas yang dipilih juga harus sesuai dengan daftar universitas yang ada pada website LPDP.
Sosialisasi ini dilaksanakan secara online melalui media zoom meeting pada hari Sabtu, 4 Februari 2023. PSTP UAD menghadirkan awardee Beasiswa LPDP dengan bidang keilmuan Teknologi Pangan yang meraih beasiswa dari dalam sekaligus luar negeri. Sosialisasi ini dihadiri oleh mahasiswa, alumni, dan dosen di Prodi Teknologi Pangan UAD.
Narasumber yang pertama adalah Anisha Ayuning Tryas yang akrab dipanggil Kak Sasa, beliau merupakan awardee beasiswa LPDP di Institute Pertanian Bogor bidang Magister Ilmu Pangan. Beliau menyampaikan materi yang luar biasa dan menyemangati peserta yang hadir dalam acara sosialisasi tersebut. “Saya sudah 2 kali mencoba beasiswa LPDP, yang pertama saya tidak lolos dan Alhamdulillah saya lolos di percobaan kedua saya”, ucap Kak Sasa dalam penyampaiannya. Sebelumnya, Kak Sasa menempuh pendidikan S1 Ilmu dan Teknologi Pangan di Universitas Sebelas Maret (UNS). Beliau sempat bekerja di industri pangan lalu memutuskan untuk resign karena berkeinginan untuk melanjutkan S2. Keinginannya diawali dengan keprihatinan atas ketidaktahuan masyarakat umum dan kurangnya pemahaman terkait Stunting serta cara mencegahnya. Selain itu, beliau juga ingin mempelajari lebih lanjut terkait MPASI, makanan sehat bagi balita, serta berbagai tips makanan kesehatan untuk balita. Sebagai seorang ibu yang sudah dikaruniai seorang putri balita, Kak Sasa ingin membagikan pengetahuan yang dia miliki kepada ibu-ibu yang belum memiliki pengetahuan terkait penyajian makanan untuk balita yang sesuai dengan nilai gizi yang diperlukan.Kak Sasa rutin memberikan pengetahuan tersebut di instagramnya @anishaayuning.
Alasan beliau ini menjadi latar belakang penulisan essay sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam mendaftar beasiswa LPDP. Kak Sasa memberikan tips agar alasan yang diangkat untuk menjadi penerima beasiswa LPDP harus berbeda dengan yang lainnya dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada diri sendiri. Hal ini menjadi nilai plus dan memperbesar kemungkinan untuk diterima. Meskipun begitu, kak Sasa juga menghimbau untuk menyiapkan segala berkas administrasi dan berkas yang lainnya yang diperlukan untuk proses pendaftaran. Kak Sasa juga menyampaikan kepada peserta agar memperbanyak latihan soal CPNS dan soal-soal sejenis yang nantinya akan diujikan saat proses seleksi.
Pemateri atau narasumber kedua adalah Aryo Dwi Nugroho. Beliau merupakan awardee beasiswa LPDP yang berhasil menembus universitas luar negeri yakni Wageningen University and Research bidang Master of Food Technology. Sebelumnya, beliau menempuh pendidikan S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian di Universitas Gadjah Mada. Alasan beliau memilih untuk melanjutkan studi di Wageningen University and Research (WUR) adalah menurutnya kampus WUR adalah satu kampus terbaik yang memiliki bidang ilmu Teknologi Pangan. Selain itu, WUR adalah salah satu kampus yang mudah menerima mahasiswa dari luar. Salah satu administrasi yg harus dipenuhi adalah terkait skor IELTS. Beliau merasa bersyukur karena diberikan kesempatan untuk melanjutkan S2 di luar negeri dengan beasiswa LPDP.
Pesan dari kedua narasumber kepada mahasiswa dan alumni prodi Teknologi Pangan adalah untuk menjadi pemain, bukan penonton. Apabila berminat untuk mendaftar beasiswa LPDP maka harus disiapkan dari sekarang dan mengecek timeline pendaftaran serta berbagi berkas yang diperlukan. Selain berkas administrasi, persiapan pengetahuan, latihan soal, serta ketrampilan bahasa inggris juga harus disiapkan. Narasumber juga berpesan untuk jangan takut gagal dan mencoba. Saat kita mencoba ada kemungkinan untuk berhasil tetapi saat kita tidak mencoba, maka dapat dipastikan kita sudah gagal.
Acara berlangsung dengan santai tetapi serius dan banyak insight serta masukan positif dari narasumber. Acara dimoderatori oleh Wahidah Mahanani Rahayu, S.T.P., M.Sc., selaku dosen Teknologi Pangan. Setelah pemaparan materi dari kedua narasumber, dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta. Acara kemudian dilanjutkan dengan closing statement oleh Kaprodi Teknologi Pangan, Titisari Juwitaningtyas, S.T.P., M.Sc., serta diakhiri dengan foto bersama.