Jadwal UAS Mahasiswa Teknologi Pangan FTI UAD Semester Gasal 2018/2019
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Berikut disampaikan jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal tahun akademik 2018/2019. Informasi selengkapnya silahkan download link di bawah ini :
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Berikut disampaikan jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal tahun akademik 2018/2019. Informasi selengkapnya silahkan download link di bawah ini :
(TP) Jumat 7 Desember 2018, Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (PSTP FTI UAD) menyelenggarakan kunjungan belajar ke PT Madubaru, Kasihan, Bantul Yogyakarta. Dalam agenda kunjungan tersebut merupakan proses belajar di lapangan untuk matakuliah Satuan Operasi. Didampingi oleh dua dosen PSTP FTI UAD Wahidah Mahanani Rahayu, S.T.P., M.Sc., dan Titisari Juwitaningtyas, STP., M.Sc., para mahasiswa mempelajari proses produksi di pabrik gula yang lebih terkenal dengan nama pabrik gula Madukismo.
Pada awal kunjungan, rombongan PSTP mendapat penjelasan mengenai proses produksi meliputi penggilingan tebu, pemurnian kristal gula, evaporasi, hingga terbentuk kristal gula, serta bagaimana melakukan proses pengolahan bahan sisa pengolahan gula berupa molase menjadi alkohol. Dengan menaiki kereta mini, rombongan diantarkan menuju pabrik. Selanjutnya, dosen dan mahasiswa melihat langsung berbagai peralatan yang digunakan dalam pengolahan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Selama kunjungan, mahasiswa berdiskusi dan menanyakan berbagai hal yang dipelajari di kelas, dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan.
Diharapkan dengan kunjungan belajar ke PT Madubaru ini, mahasiswa dapat lebih memahami berbagai proses yang dipelajari di kelas Satuan Operasi. Selain itu, mahasiswa mendapat gambaran langsung bagaimana mengolah tanaman tebu menjadi kristal gula, “Terang Wahidah Mahanani Rahayu, S.T.P., M.Sc.
/(ns)
(TP) Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (PSTP FTI UAD) telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik pihak institusi pemerintah maupun swasta. Belum lama ini PSTP FTI UAD melakukan kerjasama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan Kayu manis. penandatanganan naskah MoU ini dilakukan oleh Sunardi, S.T., M.T., Ph.D. (Dekan FTI UAD) dan Anton Sudarto (Odwner LKP Kayu Manis) pada Hari Senin 3 Desember 2018.
Penandatanganan yang berlangsung di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas Koperasi dan UMKM DIY tersebut dihadiri oleh dosen PSTP FTI UAD. Kerjasama ini meliputi pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, pembinaan entrepreneurship/kewirausahaan kepada mahasiswa serta pelaksanaan Tridharma bagi dosen.
Menurut Titisari Juwitaningtyas, S.T.P., M Sc. “LKP Kayu Manis merupakan Lembaga Pelatihan Kerja yang fokus pada bidang tataboga. LKP ini secara intensif akan mengajari kursus memasak aneka macam masakan khas Indonesia, Asia maupun Eropa. LKP Kayu Manis beralamatkan di dusun Saren Rt.01 Rw.29 Sumber Rahayu Mayudan Sleman, DIY 55563.
Dalam kerjasama ini dipandang sangatlah tepat karena dalam era milenial ini, perkembangan dan proses terkait pemrosesan bahan pangan telah memberikan kontribusinya di bidang teknologi pangan, terutama pada rantai produksi dan suplai pangan. /(ns)
(TP) Pelantikan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Prodi (KPUMP) Teknologi Pangan (TP) Fakutas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan berlangsung pada Tanggal 21 November 2018. kegiatan ini bertujuan untuk melantik anggota KPUMP TP yang akan melaksanakan tugasnya dalam pemilwa (pemilihan mahasiswa) dibidang program studi.
Menurut Titisari Juwitaningtyas, S.T.P., M. Sc. KPUMP TP ini merupakan KPUMP pertama yg ada di TP, KPUMP TP ini dibentuk guna untuk pemilihan mahasiswa (pemilwa) khususnya di prodi TP untuk membantu secara teknis pemilihan ketua Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HMTP). Beliau juga menambahkan di KPUMP TP ini menuju terbentuknya pemilu yang kondusif dari segi pelaksanaannya yaitu membahas, menentukan petunjuk teknis, sosialisasi pemilwa, pendaftaran, verifikasi, debat dan pelaksanaan pemilwa.
Setelah melalui serangkaian proses seleksi, akhirnya terbentuklah susunan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Prodi (KPUMP) Teknologi Pangan (TP), berikut nama-nama yang terrpilih :
Ketua : Aria Azizah Ahmad Ghani (1800033057)
Sekretaris : Annisa Suci Amaliya Rohman (1800033109)
Bendahara : Diah Ayuningtyas (1800033039)
Divisi Acara : Evinanda Ayu (1800033061)
PDD : Hidayatul Hasanah (1800033103)
Logistik : Muhammad Said Ridho (1800033090)
Keamanan : Rizky Priandi Nur Hidayat (1800033044)
Kepada anggota yang telah dilantik diharapkan bisa mendorong terselenggaranya Pemilu Mahasiswa program Studi Teknologi Pangan yang berintegritas, berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil secara profesional, efektif dan efisien. /(ns)
(TP) Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (PSTP FTI UAD) menghadirkan Ustadz Nanung Danar Dono S. Pt., MP., Ph.D. (Dosen Fakultas Peternakan UGM, Auditor Halal LPPOM-MUI, Halal Expert). Beliau menjadi salah satu narasumber pada acara Seminar Kehalalan Produk dengan Tema “Mewujudkan Gaya Hidup Islami dengan Produk Halal”, beliau menyampaikan tentang begitu pentingnya kehalalan akan sesuatu terkhusus di bidang pangan. Selain mendapatkan dosa dari Alloh SWT. mengkonsumsi makanan yang hukumnya haram pun dapat merusak moral juga mengganggu kesehatan tubuh. Itulah sebabnya mengapa beliau memiliki prinsip bahwa makanan haram tempatnya bukan berada di dalam perut manusia khususnya bagi seorang muslim. Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 20 November 2018 bertempat di Aula gedung Islamic Center Kampus IV UAD.
Lebih lanjut Ustadz Nanung menyampaikan beberapa point penting pada seminar kehalalan pangan ini yang erat kaitannya dengan makanan yang kita konsumsi juga alat yang kita gunakan di kehidupan sehari hari. Diantaranya beliau menjelaskan tentang bagaimana cara membedakan daging sapi dan daging babi dari segi warna, lemak, tekstur dan aromanya sehingga kita dapat terlebih dahulu mengetahuinya sebelum membeli daging tersebut. Beralih dari daging babi, ternyata daging yang hukumnya haram seperti anjing dan tikus juga cukup marak beredar di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Yogyakarta. Biasanya daging anjing dan tikus ini dicampurkan dengan daging ayam, kambing atau sapi untuk dijadikan sate dan bakso oleh orang-orang yang sama sekali tidak memiliki rasa tanggung jawab.
Selain dari daging yang hukumnya haram seperti babi, anjing dan tikus, Ustadz Nanung menjelaskan terkait daging yang halal untuk dimakan tetapi menjadikan daging tersebut haram untuk dikonsumsi karena sesuatu contohnya seperti ayam tiren (baca: mati kemaren) yang diperjual belikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, beliau menjelaskan perbedaan antara ayam yang masih segar dan ayam tiren dari segi warna, aroma, tekstur dan sayatan pada daging ayam tersebut. Beliau juga menjelaskan dibalik pembuatan sapi gelonggongan yang selama proses tersebut sapi diberi perlakuan yang sangat sadis dan tidak manusiawi agar daging terlihat besar dan sehat sehingga laku di pasaran. Terlepas dari masalah kehalalan pada produk pangan, Ustadz yang juga merupakan salah satu dosen di UGM ini juga menjelaskan akan pentingnya alat yang digunakan ketika mengolah makanan seperti alat penggilingan, wajan dan kuas harus terhindar dari sesuatu yang haram seperti kuas tidak boleh terbuat dari bulu babi. Beliau menyarankan agar sebelum alat tersebut dipakai dan dicurigai terkena sesuatu yang najis, maka alangkah baiknya alat tersebut dicuci oleh tanah sebanyak 7 kali, kemudian alat baru boleh dipergunakan.
Doc T-Days#8/ (ns)
(TP) Seminar Kehalalan Pangan yang berlangsung di Auditorium Masjid Islamic Center Kampus IV UAD pada tanggal 20 November 2018. di ikuti oleh Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan, Mahasiswa di luar prodi Teknologi Pangan maupaun Mahasiswa luar Universitas Ahmad Dahlan. Seminar ini mengundang pemateri yang hebat dan ahli pada bidangnya yaitu Nur Aisyah Haifani (Owner Salon Muslimah Az-Zahra, Founder Halal Cooking School Jogja, Anggota MEK PWM DIY).
Dengan diadakannya rangkaian acara tdays atau technology day’s, program studi Teknologi Pangan turut serta dalam memeriahkan acara tdays #8, yaitu dengan mengadakan seminar Kehalalan Food. Dalam seminar Kehalalan Food ini, program studi Teknologi Pangan mengundang narasumber-narasumber hebat salah satunya adalah Nur Aisyah Hafiani. Beliau merupakan Founder Halal Cooking School. Dalam seminar tersebut, beliau membahas mengenai generasi M. Generasi M merupakan istilah lain dari generasi X, Y dan Z yang diciptakan oleh budaya Barat. Istilah lain dari generasi M adalah populasi Muslm muda yang terus bertumbuh dan percaya dengan adanya iman dan modernitas. Dalam sesi tersebut, beliau juga menjelaskan tentang bisnis yang dirintisnya yaitu Salon Spa dan Muslim. Ide tersebut berawal dari pengalaman hidup beliau dan kewajiban umat Muslim khususnya wanita untuk tidak membuka auratnya di hadapan wanita non-muslim seperti yang tercantum dalam Surah An-Nur ayat 31. Alasan dibentuknya bisnis Salon Spa dan Muslim ini adalah begitu pentingnya bagi muslimah unntuk menutup aurat mereka.
Bagi wanita, kosmetik merupakan kebutuhan yang harus ada di dalam kehidupan mereka. Namun dengan semakin meningkatnya kebutuhan kosmetik bagi wanita, masih terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kita sebagai muslimah untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk kosmetik. Seperti yang telah diketahui, produk kosmetik yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia, memiliki bahan yang mengandung unsur babi, seperti lemak babi, bulu babi dan minyak babi. Dengan adanya unsur babi yang terkandung dalam kosmetik, secara otomatis haram untuk digunakan oleh muslimah. Dan dengan adanya permasalahan tersebut, sebaiknya muslimah menggunakan produk kosmetik yang sudah jelas kehalalannya dan terdaftar dalam lembaga BPOM. Dalam seminar tersebut, beliau juga mengajarkan kita bahwa tidak hanya kecantikan saja yang dikejar, namun yang lebih utama adalah akhirat yang dikejar karena masalah akhirat itu berurusan langsung dengan Allah SWT.
doc T-days/ (ns)
(TP) Hazard Analytic Critical Control Point (HACCP) merupakan sistem jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran bahwa hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik sehingga dapat dilakukan pengendalian untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut. Perwakilan dari dosen Teknologi Pangan diantaranya adalah Ika Dyah Kumalasari, Ph.D., Titisari Juwitaningtyas, STP., M.Sc., dan Amalya Nurul Khairi, STP., M.Sc. yang berlangsung pada Sabtu-Minggu, 14-15 November 2018.
Kegiatan yang disampaikan oleh trainer Masduki Radit dari PT. Mane dan sekaligus bekerja di PT. Invarr Indonesia. Implementasi ISO 22000 tentang Food Safety menjadi pembahasan pada hari pertama. Food safety atau keamanan pangan adalah upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Sedangkan, ISO 22000 merupakan standar untuk keamanan pangan, menjaga bagaimana proses produksi atau penciptaan produk pangan tersebut bebas dari bahaya fisik, kimia, dan biologis/mikrobiologis. Faktor raw material, lingkungan kerja, personil karyawan, fasilitas pabrik, dan transportasi distribusi menjadi hal-hal yg harus dinilai dalam HACCP. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Cakra Kembang, DIY diisi oleh
Hari kedua membahas implementasi (workshop). Membuat Threat Analytic Critical Control Point
(TACCP) plan, Hazard plan, verification & validation plan. TACCP salah satu tindak kejahatan atau tindakan yang disengaja untuk merusak pangan termasuk penipuan.
“Alhamdulillah sangat bermanfaat sekali acaranya. Selama ini kita mengenal HACCP hanya kulit luarnya saja, training ini memberikan kita kesempatan melihat dan mencicipi isinya,” ungkap Titis dosen kelahiran Solo tersebut.
“Semoga mahasiswa yang mendekati kelulusan juga berkesempatan ikut acara seperti ini, sehingga dapat meningkatkan daya saing pribadi untuk bekerja pada ranah pekerjaan industri pangan/non-pangan,” pungkasnya. (sch).
(TP) Pada era millenial saat ini, kehalalan suatu produk pangan menjadi bagian yang sangat penting. Khususnya bagi konsumen yang beragama Islam. Kehalalan pangan menjadi salah satu bagian dari keilmuan Teknologi Pangan. Kuliah umum yang berlangung di Aula Islamic Center Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengangkat tema Peran Keilmuan Teknologi Pangan pada Pengembangan Pangan Halal yang ditujukan untuk Mahasiswa Teknologi Pangan UAD.
Teknologi pangan juga berperan dalam mengembangkan pangan yang halal, baik melalui identifikasi kehalalan melalui penelitian maupun pengembangan produk substitusi dari bahan-bahan yang tidak halal. Tuntutan konsumen menjadi salah satu faktor pendukung untuk kehalalan produk. Beberapa diantaranya adalah konsumen sangat peka terhadap mutu atau kualitas dari produk pangan, kepedulian pangan terhadap kesehatan semakin meningkat, dan semakin tingginya pendidikan serta pendapatan, sehingga konsumen semakin pandai untuk memilih jenis makanan yang akan dikonsumsinya.
Titisari Juwitaningtyas, S.TP., M.Sc. menyampaikan, “Isu pangan halal selalu menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Tuntutan market semakin besar, baik dari masyarakat muslim atau non-muslim. Harapannya, sarjana teknologi pangan UAD mampu berkontribusi pada pos-pos strategis di berbagai sektor agar penelitian-penelitian, kajian-kajian, dan orientasi pasar mengenai pangan halal semakin berkembang,” jelasnya.
Penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, menginginkan produk makanan yang halal. Kehalalan pangan juga telah dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah 168 yang artinya “Hai manusia, makanlah apa-apa yg ada di bumi ini yang halaalan-thayyiban”. Selain itu, Indonesia juga mengatur kehalalan produk melalui Undang-Undang No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH).
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 10 November 2018, disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Umar Santoso, M.Sc. selaku Guru Besar Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada juga menyampaikan beberapa logo halal produk di berbagai negera. Indonesia menggunakan Lembaga Pengkajian Obat-obatan dan Kosmetika-Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) sebagai sertifikasi kehalalan produk yang ada di Indonesia. Negara Amerika menggunakan American Halal Foundation (AHF) sebagai logo kehalalan produk di negaranya.
Umar Santoso menyampaikan bahwa, “sebagai mahasiswa atau dosen yang dapat kita lakukan adalah dengan usaha ilmiah seperti analisis mengenai kehalalan produk, penelitian mengenai bahan-bahan pangan yang halal. Selain itu dengan pelayanan publik, melalui sosialisasi, regulasi, dan auditing process,” pungkasnya. (sch).
(TP) Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu visi dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu tujuan pencapain yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan. Untuk mendukung perkembangan perguruan tinggi dalam persaingan global ini, Pimpinan Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) melaksanakan Workshop sehari penuh dengan tema “kewajiban Tri Dharma bagi dosen, kewajiban pengurusan jabatan akademik, serta pembinaan dosen muda oleh dosen senior”.
Workshop yang diselenggarakan di ruang serbaguna pada hari Senin 15 Oktober 2018 tersebut, diikuti oleh pimpinan fakultas, ketua program studi, serta perwakilan dosen dari lima program studi yang ada dilingkungan FTI UAD, yaitu Teknik Informatika, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Elektro, dan Teknologi Pangan.
Menurut Sunardi, S.T., M.T., Ph.D. (Dekan FTI UAD) “bahwa dosen merupakan salah satu komponen dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Selain itu dosen memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian dan pengembangan bagi para dosen untuk berkompetensi. Pendidikan yang dimiliki para dosen menjadi sumber ilmu untuk melakukan penelitian dan kemudian diaplikasikan terhadap masyarakat. Sebab, penelitian yang dihasilkan baik jurnal maupun buku dapat meningkatkan karier serta kesejahteraan dosen.
Pimpinan FTI UAD juga senantiasa mendorong dosennya untuk memperoleh sertifikasi pendidik, melalui uji kompetensi yang dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, untuk menentukan pengakuan atas kemampuan profesional dosen, dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen.
Membangun profesionalisme dosen yang memiliki kompetensi tersebut, perlu adanya evaluasi beban kerja. Evaluasi beban kerja dosen tersebut bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas, meningkatkan proses dan hasil pendidikan, menilai akuntabilitas kinerja dosen di perguruan tinggi. Dengan begitu, maka cita-cita dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di FTI UAD ini secara kontinyu selalu terwujud dan terimplementasikan dengan baik. /(ns)
(TP) Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) pada hari Sabtu 13 Oktober 2018 Menyelenggarakan pelatihan pembimbingan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) untuk dosen. Bimbingan PKM untuk dosen ini menghadirkan nara sumber utama Prof. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., Ph.D. dari Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Beliau dalam beberapa tahun ini telah sukses mengantarkan mahasiswa bimbingannya meraih prestasi PIMNAS. Bimbingan pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini selain diikuti dari dosen Teknik Kimia juga diikuti perwakilan dosen dari program Studi di ligkungan FTI UAD, yaitu Teknik Informatika, Teknik Industri, Teknik Elektro, dan Program Studi Teknologi Pangan.
Menurut Prof. Andri Cahyo Kumoro, sebagai pembimbing PKM harus mengetahui motivasi dari mahasiswa itu sendiri mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sebelum membentuk sebuah tim yang solid. Motivasi tersebut seperti mengikuti PKM apakah hanya untuk memperoleh uang, apakah dalam rangka belajar atau (regenerasi), apakah hanya sebagai pelengkap dalam sebuah tim, apakah ada motivasi lainya, atau motivasi untuk meraih prestasi.
Pembimbing juga harus mengenali berbagai tipe mahasiswa seperti tipe seorang mahasiswa yang mempunyai banyak ide dan mahasiswa yang kurang memiliki ide. Tugas pembimbing bagi mahasiswa yang mempunyai banyak ide yaitu mengarahkan mahasiswa tersebut agar lebih fokus, sebab pada umumnya dengan banyak ide menjadikan kegiatan mahasiswa tidak fokus. Peran dosen mengarahkan mahasiswa agar bergabung dengan teman lain yang memiliki ide dan berusaha untuk berkomitmen terhadap kerja tim dan seluruh anggota kelompok. Dan yang terpenting adalah pembimbing harus jeli dalam hal Format dan administrasi Program, Kemitraan , Program (ketepatan isi proposal), dan Kreativitas.
Dosen Program Studi Teknologi Pangan Yang mengikuti pelatihan pembimbingan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) untuk dosen terdiri dari “Wahidah Mahanani Rahayu, S.T.P., M.Sc., Hari Haryadi, S.P., M.Sc., dan Safinta Nurindra Rahmadhia, S.Si., M.Sc.”
/(ns)
Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani (Ringroad Selatan) Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta 55166
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille : 0274-564604
Email : prodi[at]tp.uad.ac.id
Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa
Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan
Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960