Mahasiswa Teknologi Pangan UAD, Ikuti KKN Internasional di Malaysia dan Thailand
Setelah berakhirnya masa pandemi, UAD kembali membuka program KKN Internasional yang bertempat di Malaysia dan Thailand secara luar jaringan (luring). KKN Internasional yang bertempat di Thailand merupakan kerja sama antara UAD dengan sekolah-sekolah mitra yang ada di Thailand sejak tahun 2014. Sedangkan, KKN Internasional di Malaysia merupakan bentuk kerja sama UAD dengan Asosiasi LPTK PTMA, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Konsorsium KKN PTMA, LPPM PTMA, serta Atdikbud RI Malaysia, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), PCIM Malaysia, Majelis Dikdasmen PCIM Malaysia, serta Majelis Pendidikan Non Formal In Formal PCIM Malaysia.
Dua mahasiswa dari Prodi Teknologi Pangan ikut serta dalam program KKN Internasional, yaitu Maulidya Eka Wahyudi yang ditempatkan di Malaysia dan Raindras Dilla Arsa yang ditempatkan di Thailand. Mahasiswa Teknologi Pangan angkatan 2019, Raindras Dilla Arsa ditempatkan di Thailand, tepatnya di Songserm Sasana Vittaya School (SSVS). Raindras bersama tim anggota kelompoknya yang juga berasal dari Universitas Ahmad Dahlan melaksanakan beberapa kegiatan untuk siswa di SSVS. Program kerja diantaranya adalah memperkenalkan Tali Sinanggar Tulo sebagai tari tradisional dari Indonesia, memperkenalkan anggota keluarga, memperkenalkan buah dan sayur, hafalan doa sehari-sehari, memperkenalkan minuman fungsional dari Indonesia, memperkenalkan permainan tradisional, dan memperkenalkan lurik sebagai pakaian tradisional di Indonesia.
Peserta KKN Mahasiswa Teknologi Pangan di Songserm Sasana Vittaya School (SSVS) Thailand
Maulidya Eka Wahyudi (Mahasiswa Teknologi Pangan 2019) yang akrab disapa Lidya merupakan salah satu peserta yang mengikuti KKN Internasional yang bertempat di Malaysia, tepatnya di Sanggar Belajar (SB) Sentul, Kuala Lumpur. Sanggar Belajar Sentul memiliki 42 siswa dengan mayoritas adalah anak Indonesia yang tidak dapat mendapatkan pendidikan formal karena tidak memiliki dokumen yang digunakan untuk syarat administratif. . Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Lidya, ia bersama beberapa mahasiswa lainnya yang berasal dari UMS Surakarta dan UNAMIN Sorong memiliki program kerja untuk menangani permasalahan yang ada di SB tersebut. Diantara permasalahannya adalah kurangnya budaya literasi dan kurangnya ketertarikan siswa untuk fokus dalam belajar. Program kerja yang dicanangkan adalah terkait pembiasaan budaya literasi 10 menit setiap harinya sebelum memulai pembelajaran dan penggunaan media belajar atau alat peraga yang kreatif dan inovatif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga diharapkan siswa dapat lebih tertarik untuk fokus dalam belajar.
Pengenalan kekayaan Indonesia oleh Mahasiswa KKN Internasional di Sanggar Belanjar Sentul, Malaysia
Lidya juga memiliki program kerja yang sesuai dengan keilmuan yang ia miliki, yaitu tentang keilmuan Teknologi Pangan. Beberapa Program Kerjanya antara lain adalah Isi Piringku yang berisi edukasi terkait porsi makan yang sesuai dan benar, pengenalan buah dan sayur, serta cara memilih produk makanan dan minuman kemasan sebelum dibeli maupun dikonsumsi.
KKN Internasional ini merupakan salah satu program KKN yang bisa diikuti saat berkuliah di Prodi Teknologi Pangan UAD. Selain sebagai pemenuhan sks KKN, kegiatan ini juga digunakan sebagai sarana pengabdian kepada siswa-siswi sekolah yang bermitra dengan Universitas Ahmad Dahlan.