Pengabdian Masyarakat Higiene Dan Sanitasi Pangan kepada Pedagang Binaan Lazismu Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta
(TP) Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit. Pangan olahan sangat mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme, baik itu virus, bakteri, toksin maupun jamur. Sumber kontaminasi pangan bermacam-macam, mulai dari bahan pangan mentah, peralatan masak yang tidak bersih, proses pemasakan dan pengolahan yang tidak sempurna, lingkungan yang tidak bersih, hingga kepada kebersihan diri pengolah makanan tersebut bisa menimbulkan bahaya keracunan makanan.
Salah satu dosen Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Titisari Juwitaningtyas, S.T.P., M Sc. diundang oleh Lazismu Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta untuk menjadi pemateri tentang Higiene dan Sanitasi Pangan. Acara ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat dosen, yang merupakan salah satu bentuk wujud tri dharma perguruan tinggi. Acara yang diselenggarakan pada hari Senin 14 Mei 2018 tersebut diikuti peserta dari para pedagang binaan Lazismu Kecamatan Mantrijeron.
Pengertian Higiene dan sanitasi merupakan suatu tindakan atau upaya untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan melalui pemeliharaan dini setiap individu dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya, agar individu terhindar dari ancaman kuman penyebab penyakit. Salah satu contoh dari pengertian Hiegiene yaitu mencuci tangan dalam melaukakan aktivitas pengolahan pangan, mencuci peralatan masak, maupun membuang bagian produk olahan pangan yang tidak layak konsumsi. Sedangkan Sanitasi Pangan yaitu melakukan tindakan menseterilkan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari sebelum makanan dan minuman diproduksi, proses pengolahan, penyimpanan, penyajian, maupun distribusi langsung kepada konsumen.
Harapan dari program pengabdian masyarakat ini untuk menambah wawasan dan niat para pedagang, supaya lebih meningkatkan kualitas dalam pemilihan bahan olahan, mutu pengolahan, penyajian pangan, maupun kebersihan tempat dan alat. Sehingga kedepannya sudah kita antisipasi dan tidak ada kasus keracunan pangan karena kurang sehatnya cara pengolahan. ” Papar Titis. /(ns)